Hahahaha. Setiap mengenang sosok seorang nando, mungkin beribu kata tak cukup untuk menjelaskan semua yang ada pada dirinya. Mulai dari senyumnya, tatapan nya yang lucu, kekocakannya, sampai pada keanehan dirinya.
Sahabat? Ga tuh.
Pacar? Ga juga.
Terus siapa donk? Aku juga ga tau. Dia bagaikan orang yang bisa membuat ku tertawa dan menangis. Tempat ku mengadu segala kesusahan hidup ku, meskipun dia tidak bisa memberikan jalan keluar yang bagus untuk masalahku, tapi sekedar berbagi cerita dengannya saja sudah cukup membuatku terasa terobati.
Jadi, siapa itu nando?
Hmm mungkin dia adalah kurcaci kerdil ku yang lucu. Aku lebih senang menyebutnya begitu. Kata orang sih, dia lumayan keren. Tapi bagi ku, masih kerenan aku tuh?! Hahahaha. Blum cukup lama aku mengenalnya lebih dekat. 3 tahun yang lalu aku dipertemukan dengan nya di SMA XAVERIUS PADANG. Dia berbeda dengan teman ku yang lain. Kamu tau kenapa?
- karena dia keren?
+ ku jawab : salah!
- karena dia baik?
+ itu sih standar.
- karena dia lucu?
+ ga juga. Hoho.
- jadi apa donk?
+ karena dia lebih pendek dari yang lain. Hahahaha.
Kami biasa memanggilnya dengan sebutan “konek”. Konek adalah bahasa padang yang berarti “kecil”. Tapi aku ga pernah manggil dia konek karena buat ku, nama konek itu kebagusan buat dia. Wkwkwkwkw. Aku lebih sering memanggil dia dengan sebutan “ancur”. Aku panggil begitu karena dia sering bilang kalau aku jelek. Dia tu lebih jelek dari aku, jadi aku panggil aja dia ancur. Hahahaha.
Ada satu hal yang selalu menjadi bahan pertengkaran kami, yaitu namanya yang mirip dengan nama ku. Hanya beda antara ‘a’ dengan ‘o’, nanda dengan nando. Huh! Males banget nama ku di mirip miripin ama nama kamu ndo! Hahahahaha. Tapi gapapa lah. Justru itu yang membuat aku ga bakalan bisa lupa dengan kamu.
Dia adalah orang yang paling asik kalau di ajak bercanda. Kata yang sering sekali ia ucapkan kalau dia sudah kalah perang ejek-ejekan dengan ku adalah “ikh nyolotin banget!” note: bacanya pake logat Jakarta ya. Wkwkwkw.
Tapi kamu tau ga, dia sekarang dah ga ada di sini. Dia ada di ibu kota sana. Kembali ke kota asalnya bersama keluarga yang sangat ia cintai.
Terkadang ada perasaan sedih saat aku mengenang segala hal yang berkaitan dengan nya. Mulai dari kebiasaan ku mengejek dia, menasehati dia, sampai ke kebiasaan ku nyubitin dia. Hahahahaha.
Huh. Tak kan cukup lembar demi lembar untuk menceritakan semuanya.
Buat nando, kalau kamu baca apa yang aku tulis ini, kamu jangan Ge-eR ya! Aku paling males buat kamu gede rasa, ntar hidung kamu tambah lebar. Hahaha.
Ga deh. Kali ni serius! Aku cuma mau pesan buat kamu, jangan pernah lupakan teman teman kita semua ya. Kamu harus tetap semangat belajar! Jangan malas lagi.
Kamu tu sebenarnya pintar, cuma malas aja tuh. Tapi masih tetep pinteran aku tauuu!! Wkwkwkww. Jangan pernah lupain janji kita dengan si kembar dan yang lainnya ya.
“Kalau kita bertemu lagi suatu saat kelak, kita harus sudah menjadi orang sukses!!”
Ok ndo? Miss u always my “kurcaci”.
prikitiwww....
BalasHapusawawawaw,,, huk...huk...huk...
*keselek sendal jepit*
haha..:D
aduwh...
BalasHapusminum donk..
wkwkwkwk
ada yang lucu? kok ketawa?
Blognya bru lahir ya???
BalasHapusudh daqiqah blm,
salam kenal!
blog walking.
salam kenal jg ya,
BalasHapus:)