Selasa, 14 Februari 2012

terserah mau kau beri judul apa tulisan ini...

Hari ini kau merasuk terlalu dalam ke relung hatiku
Entah apa dan mengapa, semua bayanganmu terasa sangat jelas di depan ku hari ini
Kau tau, semua itu membuatku sangat menginginkan kehadiran mu di samping ku
Saat ini juga, bukan besok atau lusa, bukan bulan atau tahun depan, tapi saat ini juga, detik ini juga
Agar bisa dengan lepas ku ceritakan semua beban yang ku rasa enggan pergi dari ku
Agar bisa kupeluk tubuhmu untuk menghangatkan ku dari dinginnya dunia
Agar bisa ku luapkan semua tangis dan sesak di dada saat rasa rindu ini tak dapat terlelakkan untuk dihadapi.

Aku rindu semua kenangan itu
Kenangan yang kita buat 14 hari minus 3 hari
Ku dengar bunyi motor yang setia menemanimu berhenti di depan rumah mbah ku
Saat pagi hari kau datang membawa senyum tulus untuk menemaniku melewati hari yang sangat sedikit dan terbatas itu
Lalu kau masuk dan mulai berbagi cerita dengan ku. Semua, tanpa terkecuali, kita saling berbagi
Saat itu aku merasa menemukan rumah ku sendiri, rumah yang berisi ketenangan dan kedamaian, dan tak lupa berisi banyak kebahagiaan
Saat kau genggam tanganku tanda kita siap melangkah bersama, saat kau kecup keningku tanda kau sangat mengasihiku, dan saat kau peluk lembut tubuhku tanda kau tak ingin lepas dariku
Harus kau tau, aku pun merasa seperti itu, aku ingin melangkah bersama dengan mu, aku juga mengasihimu dan pasti aku tak ingin lepas dari mu
Setiap hari terus berjalan seperti itu, kita selalu saling berbagi, menikmati waktu yang sangat sedikit untuk dilewati bersama secara utuh, hingga akhirnya tak terasa 14 hari sudah berlalu.

Hari pertama dan terakhir sangat berbeda untuk ku
Saat hari pertama aku datang, kau sambut aku dengan senyuman, ada rasa senang yang tak bisa ku ungkapkan
Saat hari terakhir di sana karna aku hendak pulang, kau antar aku juga dengan senyuman, tapi bukan rasa senang yang ku rasakan saat itu
Sejujurnya aku sangat sedih saat itu, karna aku masih belum mau pergi jauh dari mu lagi, tapi aku paksa tersenyum karna aku tak mau melewatkan moment yang menyedihkan itu dengan tangisan.

Aku masih ingat saat aku menangis di depan mu, karna aku enggan pulang
Sangat jelas di ingatan ku, aku menangis di pelukan mu. Tapi kau tau, sangat nyaman berada di situ. Karna aku merasakan di pelukan mu lah rumah yang paling nyaman untuk ku, bukan di rumah berlantai keramik dan bertingkat dua. Tapi cukup dengan pelukan mu, bisa membuat ku tenang.

Tapi kenyataan nya, aku tetap harus pulang juga di hari ke 14
Hari ke 14 yang paling berat untuk ku. Karna sangat susah rasanya merasakan senang dan sedih secara bersamaan. Pagi harinya kita berdua masih dengan ceria dan semangat berbagi cerita satu sama lain, tapi siapa sangka hanya selang beberapa jam kita sudah terpisah beribu kilometer lagi
Saat pertama ku baca sms mu sesampainya di bandara, perasaan ku sudah mulai tak menentu
Serasa ingin berurai air mata aku saat itu, tapi terus ku tahan. Aku tahan dan terus ku tahan, hingga akhirnya pertahanan ku pun runtuh, di dalam bus damri, sempat ku seka beberapa kali air mata ku. Hanya menyeka, untung tidak sampai menetes. Tapi harus kau tau, satu sekaan sangat berarti bahwa aku belum mampu jauh dari mu lagi
Hingga kini aku mulai menata kembali dan mengontrol diri. Aku tau, tak boleh menangis bila setiap aku ingat padamu. Aku selalu berusaha menata perasaan ku agar tak terlalu terlarut terbawa emosi kerinduanku padamu.

Tapi pada hari ini, untuk kali ini, pertahanan ku harus runtuh lagi. Tak kuat rasanya menumpahkan isi hatiku tentang mu di tulisan ini tanpa menyeka air mataku dan bahkan ada beberapa yang menetes. Tak apa lah, air mata ini sebanding dengan perasaan lega karna di sini aku bisa berbagi lagi dengan mu. Meskipun kita terbatas ruang, tapi ku rasa kau hadir untuk mendengarkan ku.

Terimakasih karna sudah mau mendengarkan ku
Terimakasih karna sudah mau memahamiku
Terikmakasih karna sudah mau berada di sampingku selama ini

Tulisan ini hanyalah sepenggal dari isi hatiku untuk mu, masih banyak lagi yang tersimpan di sini, tepat di hati ini.  Saat ini aku hanya ingin kau tau, bahwa aku selalu merindukan mu. Dan aku selalu berusaha kuat menghadapi tantangan ini. Bersama, kita pasti bisa melaluinya. Ku harap kau pun merasakan hal ini juga. Aku selalu menunggu mu, dan setia menyayangimu.
dariku untukmu
yang selalu merindukanmu